Video of Day

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Tuesday 29 September 2015

Modal 55 Ribu Foto, Prancis Selidiki Kejahatan Perang Presiden Suriah

Modal 55 Ribu Foto, Prancis Selidiki Kejahatan Perang Presiden Suriah

Yudhistira Amran Saleh - detikNews
Modal 55 Ribu Foto, Prancis Selidiki Kejahatan Perang Presiden Suriah Foto: Wsam Almokdad
Paris - Pihak berwenang Prancis telah melakukan penyelidikan terhadap rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad untuk kejahatan perang. Menurut sumber, kejahatan perang tersebut dituduhkan pada Assad antara tahun 2011 dan 2013.

Dilansir dari AFP, Rabu (30/9/2015), jaksa di Kota Paris membuka penyelidikan kejahatan perang pada awal September. Kepada AFP, sumber yang menangani kasus tersebut mengatakan bahwa penyelidikan telah dimulai.

Penyelidikan terpusat pada bukti yang diberikan oleh mantan fotografer tentara Suriah yang mempunyai kode nama 'Caesar'. Fotografer tersebut membelot dan melarikan diri dari negara itu sejak tahun 2013 dengan membawa 55 ribu foto grafis dari adegan brutal selama konflik berlangsung.

Pengumuman ini muncul setelah empat tahun berlangsung perang di Suriah. Pada sidang umum majelis PBB di New York beberapa hari lalu, Presiden AS Barack Obama dan Presiden Rusia Vladimir Putin telah beradu argumen terkait penanganan krisis tersebut.

Bergabung dengan Obama, Presiden Prancis Francois Hollande mengatakan bahwa Assad tidak bisa lagi memainkan perannya di masa depan. Hollande kemudian menyindir sekutu dari Damaskus, Rusia dan Iran.

"Rusia dan Iran mengatakan bahwa mereka ingin menjadi bagian dari solusi," kata Hollande.

"Jadi kita harus bekerjasama dengan negara-negara tersebut untuk menjelaskan bahwa solusi itu tidak akan melindungi Bashar al-Assad," lanjut Hollande.
(yds/asp)
 *dikutip dari detik.com

Polri Diminta Segera Tangkap Dalang Pembunuh Salim Kancil

Herianto Batubara - detikNews
Polri Diminta Segera Tangkap Dalang Pembunuh Salim Kancil Foto: Nur Hadi Wicaksono
 
 
Jakarta - Salim Kancil (46), aktivis yang juga seorang petani di Lumajang, Jatim, tewas dibunuh secara keji. Polisi harus segera menangkap aktor intelektual di balik pembunuhan tersebut.

Anggota Komisi III DPR Muhammad Nasir Djamil mengatakan, kasus pembunuhan warga desa Selok Awar-awar, Lumajang, Jawa Timur, itu sangat memprihatinkan. Polri diminta bekerja cepat menuntaskan kasus itu.

"Situasi dan kondisi masyarakat di Lumajang saat ini sangat memprihatinkan, Polri diharapkan dapat segera mengungkap dalang kasus pembunuhan terhadap Salim Kancil dan penganiayaan terhadap Tosan di Lumajang," kata Nasir dalam rilis yang diterima detikcom, Rabu (30/9/2015).

Seperti diketahui, Salim Kancil dan Tosan merupakan korban penganiayaan berat akibat penolakan mereka terhadap aktivitas penambangan pasir di wilayahnya.

"Kasus ini telah menambah deret panjang kasus kekerasan yang dialami petani dalam kasus pertambangan. Kinerja Polri selama ini patut dipertanyakan" ucap Nasir.

Nasir memang menyayangkan lambatnya respons aparat penegak hukum dalam menangani dugaan kekerasan yang diduga sudah dimulai sejak 10 September lalu.

"Konflik dan ancaman pembunuhan terhadap sejumlah aktivis di sekitar wilayah tambang itu sudah cukup lama, kenapa polisi baru bergerak setelah ada korban?" kritik Nasir.

Selain itu, Nasir mengatakan, tragedi kemanusiaan ini tidak boleh terulang kembali. "Saya berharap Polda Jatim dapat membentuk tim khusus dan bisa melibatkan komnas HAM dalam mengusut tuntas kasus ini, sampai pada pengungkapan aktor intelektual di balik konflik yang terjadi selama ini" imbuhnya.

Untuk itu, Nasir mengatakan pihaknya bersama Komisi III DPR RI akan memantau perkembangan kasus ini dan terus mengawasi kerja Polri, Kejaksaan dan Komnas HAM dalam menangani tragedi kemanusiaan di Lumajang.

"Komisi III tentu akan memantau dan mengawasi langkah dan upaya apa yang akan dilakukan Polri serta memperhitungkan berapa lama Polri sanggup mengungkap dalang di balik tragedi ini," tegasnya.
(hri/mad)
*dikutip dari detik.com 

Detik-Detik Menegangkan Jamaah Ini Selamat di Tengah Tragedi Mina

Rabu, 30 September 2015, 07:30 WIB


Reuters
Evakuasi korban insiden Mina 
REPUBLIKA.CO.ID, Arab Saudi -- Sepengal kisah di balik tragedi Mina, Kamis (24/9). Di mana pada saat itu, tangisan dan air mata serta teriakan minta tolong bagaikan angin lalu. Tak  terdengar juga tak bersambut.
Di hari naas itu, di mana Mina penuh dengan jutaan jamaah haji yang berdesak-desakan di Jalan nomor 204, Alamzeb Khan (48) dan istrinya yang tengah demam tinggi berada di antara desakan ribuan manusia itu.
Dalam desak-desakan antar jamaah, ini tampak seperti hari kiamat. Di mana semua orang hanya berfokus pada diri masing-masing. Khan dan istrinya pun tidak dapat keluar dari desakan dan himpitan padatnya jamaah, istrinya yang sedang demam tinggi panik dan terjatuh dari kursi roda.
Segera Khan berusaha meraih istrinya bangun, Khan sangat khawatir melihat banyak jamaah yang mulai berjatuhan. Terutama jamaah perempuan, jamaah yang sudah tua, dan yang sakit. Khan hampir putus asa untuk menarik dan membangunkan istrinya yang sudah terjatuh dan terhimpit di antara banyaknya jamaah.
Di tengah rasa putus asa dan katakutan yang besar, Khan tidak ingin melepaskan tangan istrinya, bahkan Khan merasa tangannya seakan hampir patah. Hingga akhirnya Khan berhasil menarik istrinya bangun dan membawanya segera menepi.

"Saya sangat ketakutan saat itu, segera setelah berhasil menariknya bangun, saya membawanya ke pinggiran lalu kami mulai menaiki pagar baja untuk keluar dari himpitan itu," ujar Khan.

Yang Khan lihat adalah lautan manusia dan yang terbayang adalah hari kiamat. Hari di mana manusia hanya memikirkan amal ibadahnya. Manusia saat itu ada dihadapannya pun tidak ada yang saling membantu.
Mereka yang terlanjur jatuh, hanya dapat menjerit kesakitan karena terinjak-injak dan tak sempat bangun. "Tidak ada yang saling membantu, semua orang sibuk menyelamatkan diri masing-masing," ujar Khan.
Menurutnya, kejadian ini terjadi ketika kelompok jamaah Iran dan Afrika menabrak satu sama lain. Selepas peristiwa tersebut, Khan dan istrinya segera mendapatkan penanganan medis dan selama dua hari tanpa kontak dengan pihak keluarga.
"Dua hari kami tidak ada kontak, kami pikir mereka telah meninggal," ujar salah satu kerabat Khan, dilansir dari onislam, Rabu (30/9).

Powered by Blogger.

Contact Form

Name

Email *

Message *