Video of Day

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Monday 12 October 2015

MEMBUAT POSTER DENGAN COREL DRAW

Membuat Poster Dengan Corel Draw
Membuat Poster Dengan Corel Draw
Okay, sekarang langsung aja deh ikutin step-step cara membuatnya!
Step 1.
Buka CorelDrawnya, dengan cara Double klik icon CorelDraw di Desktop
Membuat Poster Dengan Corel Draw
Membuat Poster Dengan Corel Draw
Step 2.
Buat lembar kerja baru, kemudian atur Paper Type menjadi A3, Portrait, Drawing Units menjadi centimeters.
Membuat Poster Dengan Corel Draw
Membuat Poster Dengan Corel Draw




Step 3.
Membuat background. Cari Rectangle Tool di ToolBox (disebelah kiri)
Membuat Poster Dengan Corel Draw
Membuat Poster Dengan Corel Draw

klik Rectangle Tool > lalu drag ditempat lembar kerjanya.
Membuat Poster Dengan Corel Draw
Membuat Poster Dengan Corel Draw
Step 4.
Warnai kotak persegi yang akan dibuat background tadi menjadi warna gradien antara Hijau & kuning.
Membuat Poster Dengan Corel Draw
Membuat Poster Dengan Corel Draw
Caranya, klik persegi yang sudah dibuat tadi > klik icon Fill (gambar ember tumpah) di ToolBox > Cari icon Fountain Fill > klik iconnya > lalu atur seperti gambar dibawah ini.

Step 4.1
Membuat Poster Dengan Corel Draw
Membuat Poster Dengan Corel Draw

Step 4.2
Nanti setelah selesai diatur, hasilnya akan menjadi seperti ini
Membuat Poster Dengan Corel Draw
Membuat Poster Dengan Corel Draw

Step 5.
Pada garis tepi dari objek persegi tersebut masih terlihat garis tipisnya, Untuk itu sekarang kita bisa menghilangkan garis hitamnya agar terlihat lebih lembut.
Caranya, klik persegi tersebut > lalu klik outline tool > pilih No outline yang ditandai dengan ikon tool berupa X
Membuat Poster Dengan Corel Draw
Membuat Poster Dengan Corel Draw
Membuat Poster Dengan Corel Draw
Hasil objek yang sudah dihilangkan garis tepinya

Step 6.
Membuat replika orang di dalam poster.
Perhatikan langkah-langkahnya berikut ini. Pertama, membuat 2 buah objek persegi & lingkaran.
Membuat Poster Dengan Corel Draw
Membuat Poster Dengan Corel Draw

Step 6.1

Tumpuk menjadi satu kedua objek tersebut.
Membuat Poster Dengan Corel Draw
Membuat Poster Dengan Corel Draw


Step 6.2

Seleksi semua objek >lalu klik Front Minus Back, seperti ditunjukkangambar dibawah ini
Membuat Poster Dengan Corel Draw
Membuat Poster Dengan Corel Draw


Step 6.3

Hasilnya seperti ini
Membuat Poster Dengan Corel Draw
Membuat Poster Dengan Corel Draw

Step 6.4

Buat objek tersebut menjadi melengkung.
Klik objek > klik Shape Tool (F10).
Membuat Poster Dengan Corel Draw

Step 6.5


Klik sekali lagi objeknya > Convert Line To Curve

Proses pembentukan curve pada objek
Membuat Poster Dengan Corel Draw
Membuat Poster Dengan Corel Draw

Hasilnya
Membuat Poster Dengan Corel Draw
Membuat Poster Dengan Corel Draw

Step 6.7


Duplikat objek yang sudah jadi tersebut, untuk membuat tangan & kaki. dengan cara :

  • Klik objek
  • Klik Menu Arrange
  • Klik Transformation
  • Klik Scale
    Membuat Poster Dengan Corel Draw
    Membuat Poster Dengan Corel Draw


Perintah ini akan memunculkan jendela baru di sebelah kanan lembar kerja anda.
Membuat Poster Dengan Corel Draw
Membuat Poster Dengan Corel Draw

Setelah itu anda klik objek yang dibuat tadi, terus ikuti langkah sesuai yang ditunjukan pada gambar dibawah ini.
Membuat Poster Dengan Corel Draw
Membuat Poster Dengan Corel Draw

Sehingga hasilnya akan terlihat seperti gambar dibawah ini.
Membuat Poster Dengan Corel Draw
Membuat Poster Dengan Corel Draw


Step 6.8

Lalu menambahkan objek lingkaran sebagai kepala orang.
Membuat Poster Dengan Corel Draw
Membuat Poster Dengan Corel Draw


Step 6.9

Replika manusia akhirnya sudah jadi, Selanjutnya tinggal diberi warna. perhatikan gambar dibawah ini.
Membuat Poster Dengan Corel Draw
Membuat Poster Dengan Corel Draw

Step 6.10
Membuat Poster Dengan Corel Draw
Membuat Poster Dengan Corel Draw


Step 6.11

Ini adalah hasil akhir setelah objek orang diberi pewarnaan. untuk hasil yang lebih halus, garis tepi dapat anda hilangkan
Membuat Poster Dengan Corel Draw
Membuat Poster Dengan Corel Draw


Step 6.12

Step 7.
Setelah diwarnai lalu kita duplikasi orangnya menjadi 3, dan warnai manusianya dengan warna lain.

Membuat Poster Dengan Corel Draw
Membuat Poster Dengan Corel Draw


Step 8.
Selanjutnya kita akan membuat latar belakang sebuah kota.
Caranya, buat beberapa persegi yang bentuknya beda-beda dan setiap persegi harus bersinggungan dengan persegi lainnya.
Membuat Poster Dengan Corel Draw
Membuat Poster Dengan Corel Draw

Step 8.1

Lakukan proses weld pada semua objek persegi berbentuk replika kota tadi, agar terlihat menyatu menjadi satu..
Caranya,

  • seleksi semua objek >
  • klik icon Weld.

Membuat Poster Dengan Corel Draw
Membuat Poster Dengan Corel Draw

Step 8.2

Hasilnya ini

Membuat Poster Dengan Corel Draw
Membuat Poster Dengan Corel Draw

Step 8.3

Sekarang kita warnai gedung-gedungnya dengan Fountain Fill. perhatikan pengisian warna pada gambar dibawah ini.
Membuat Poster Dengan Corel Draw
Membuat Poster Dengan Corel Draw

Step 8.4

Ini adalah hasil akhir setelah objek orang diberi pewarnaan. untuk hasil yang lebih halus, garis tepi dapat anda hilangkan
Membuat Poster Dengan Corel Draw
Membuat Poster Dengan Corel Draw


Step 8.5

Step 9.
Selanjutnya membuat awan, caranya sama seperti membuat kota. Membuat objek > Weld objeknya > kemudian diberi warna.
Membuat Poster Dengan Corel Draw
Membuat Poster Dengan Corel Draw


Step 9.2

Seleksi semua objek > klik icon Weld.
Membuat Poster Dengan Corel Draw
Membuat Poster Dengan Corel Draw


Step 9.3

Hasilnya akan seperti ini.
Membuat Poster Dengan Corel Draw
Membuat Poster Dengan Corel Draw


Step 9.4

Sekarang diberi warna. Perhatikan pada kotak dialog fountain fill dibawah ini
Membuat Poster Dengan Corel Draw
Membuat Poster Dengan Corel Draw

Step 9.5

Ini adalah hasil akhir setelah objek orang diberi pewarnaan. untuk hasil yang lebih halus, garis tepi dapat anda hilangkan.
Membuat Poster Dengan Corel Draw
Membuat Poster Dengan Corel Draw


Step 9.6

Selanjutnya di duplikasi awannya menjadi 5, seperti ini.
Membuat Poster Dengan Corel Draw
Membuat Poster Dengan Corel Draw
step 9.7

Step 10.
Membuat matahari.
Caranya dengan membuat objek sebuah lingkaran dan kemudian diberi warna Transparency. dalam membuat lingkaran gunakan tombol shift sambil membuat lingkaran dengan ellipse tool.
Lalu diberi warna dengan Fountain Fill.
Membuat Poster Dengan Corel Draw
Membuat Poster Dengan Corel Draw


Step 10.2

Setelah diberi warna, selanjutnya beri efek Transparency pada mataharinya.
Transparency Tool bisa ditemukan di icon group Blend Tool. Tarik edge di objek lingkarannya yang akan diberi efek transparan kemudian di drag. Setelah itu sudah jadi deh mataharinya.
Membuat Poster Dengan Corel Draw
Membuat Poster Dengan Corel Draw

Step 10.4

Step 11.
Sekarang kita sudah punya 5 objek, satukan semua objek ke dalam background yang di buat di awal tadi.
Step 12.
Pindahin gedung ke belakang manusia-manusianya.
Caranya, klik kanan pada gedungna > Order > Behind > klik manusia yang posisinya paling belakang.

Hasilnya seperti ini.
Membuat Poster Dengan Corel Draw
Membuat Poster Dengan Corel Draw

Step 14.
Buat gedung-gedung yang ada menjadi berbaur denga latar atau backgroundnya dengan membuat transparan dibagian bawahnya menggunakan Transparency Tool.

Membuat Poster Dengan Corel Draw
Membuat Poster Dengan Corel Draw

Step 15.
Sekarang menambahkan kata-kata motivasi
Caranya, klik icon Text Tool di toolbox (logonya huruf A) > klik dimana kita akan nulis.
Membuat Poster Dengan Corel Draw
Membuat Poster Dengan Corel Draw

Step 16.
Kira-kira seperti inilah hasil akhir yang akan kita peroleh

Membuat Poster Dengan Corel Draw
 

Sumber : http://www.tutorialcaraku.com/2013/08/tutorial-cara-membuat-poster-dengan.html























































































































































































































Lima Kategori Dalam Desain Grafis

Lima Kategori Dalam Desain Grafis

Desain grafis sendiri secara garis besar dibedakan menjadi lima kategori, yaitu printing, web desain, film, identifikasi yang juga sering disebut logo, dan desain produk. Di mana masing-masing kategori tersebut erat kaitannya dengan komunikasi grafis.

Komunikasi Grafis merupakan bidang profesi yang berkembang sangat pesat sejak Revolusi Industri (abad ke-19) disaat informasi melalui media cetak makin luas digunakan dalam perdagangan (iklan, kemasan), penerbitan (koran, buku, majalah) dan informasi seni budaya.Perkembangan komunikasi grafis ini juga dipacu oleh kesadaran yang makin tinggi pada efektivitas bahasa rupa (visual) dalam komunikasi masa kini.

Perkembangan itu telah membuat bidang ini menjadi kegiatan bisnis yang sekarang sangat marak melibatkan modal besar dan banyak tenaga kerja. Kecepatan perkembangannya pun berlomba dengan kesiapan tenaga penunjang pada profesi ini.

Nah, jika kamu sudah terjun dalam bidang desain grafis, saatnya kamu menentukan kategori desain grafis yang cocok dengan pasion-mu.


1. Printing (Percetakan)
Percetakan adalah sebuah proses industri untuk memproduksi secara massal tulisan dan gambar, terutama dengan tinta di atas kertas menggunakan sebuah mesin cetak. Dia merupakan sebuah bagian penting dalam penerbitan dan percetakan transaksi. Printing sendiri memuat memuat desain buku, majalah, poster, booklet, leaflet, flyer, pamflet, periklanan, dan publikasi lain yang sejenis dalam bentuk cetak.

2. Web Desain
Web desain adalah istilah umum yang digunakan mencakup bagaimana isi web konten ditampilkan, (biasanya berupa hypertext atau hypermedia) yang dikirimkan ke pengguna akhir melalui World Wide Web, dengan menggunakan sebuah browser web atau perangkat lunak berbasis web. Tujuan dari web design adalah untuk membuat website—sekumpulan konten online termasuk dokumen dan aplikasi yang berada pada server web / server.

3. Film
Desain grafis yang berkaitan dengan industri perfilman dan TV mencakup beberapa kegiatan, antara lain, konsep visual, story board, tittle & credits, spesial effect, stage design, sampai ke materi promosi berupa spanduk, poster film, iklan dan juga materi hasil produksi berupa VCD atau DVD dari film tersebut.

4. EGD (Environmental Graphic Design), Identifikasi (Logo)
Kedua bidang (EGD dan Logo) merupakan desain profesional yang mencakup desain grafis, desain arsitek, desain industri, dan arsitek taman.

5. Desain Produk
Desain produk bisa disebut juga sebagai Industrial Design yang merupakan bidang ilmu dalam perencanaan dan perancangan barang untuk memenuhi kebutuhan manusia. Sebuah karya desain dianggap sebagai kekayaan intelektual karena merupakan hasil buah pikiran dan kreatifitas dari pendesainnya, sehingga dilindungi hak ciptanya oleh pemerintah melalui Undang-Undang No. 31 tahun 2000 tentang Desain Industri.Jangka waktu perlindungan untuk desain industri adalah 10 tahun terhitung sejak tanggal penerimaan permohonan Desain Industri ke Kantor Ditjen Hak Kekayaan Intelektual.

Sumber : http://www.idseducation.com/articles/lima-kategori-dalam-desain-grafis/

Prinsip - Prinsip Desain Grafis

prinsip desain grafis
Dalam bekerja seorang desainer grafis harus mempertimbangkan berbagai prinsip demi mencapai hasil akhir yang baik. Prinsip-prinsip desain yang akan dijelaskan di bawah ini bukanlah sebuah nilai mati bahwa desain yang paling baik adalah seperti apa yang dikandung dalam prinsip tersebut. Tetapi sekadar anjuran beginilah seharusnya desain yang baik. Karena sesungguhnya tidak ada penilaian bagus atau jelek atas sebuah desain. Semuanya itu tergantung selera desainer grafis, klien dan khalayak yang menjadi sasaran pesan. Hal ini ditegaskan pakar desain grafis, Danton Sihombing dalam majalah Cakram: penilaian karya desain grafis sesungguhnya adalah menguji tingkat kelayakannya, dalam arti tidak ada karya desain grafis yang benar ataupun yang salah.

Prinsip - Prinsip Desain Grafis adalah sebagai berikut:

Kesederhanaan
Banyak pakar desain grafis menyarankan prinsip ini dalam pekerjaan desain. Hal ini sangat logis demi kepentingan kemudahan pembaca memahami isi pesan yang disampaikan. Dalam penggunaan huruf sebuah berita misalnya. Huruf judul (headline), subjudul dan tubuh berita (body text) sebaiknya jangan menggunakan jenis font yang ornamental dan njilimet, seperti huruf blackletter yang sulit dibaca. Desainer grafis lazim juga menyebut prinsip ini sebagai KISS (Keep It Simple Stupid). Prinsip ini bisa diterapkan dengan penggunaan elemen ruang kosong (white space) dan tidak menggunakan terlalu banyak unsur-unsur aksesoris. Seperlunya saja.

Keseimbangan
Keseimbangan adalah keadaan atau kesamaan antara kekuatan yang saling berhadapan dan menimbulkan adanya kesan seimbang secara visual. Prinsip keseimbangan ada dua, yaitu: keseimbangan formal (simetris) dan keseimbangan informal.

Keseimbangan formal memberikan kesan sempurna, resmi, kokoh, yakin dan bergengsi. Keseimbangan formal juga menyinggung mengenai konsistensi dalam penggunaan berbagai elemen desain. Semisal wana logo. Dalam desain kartu nama desain dibuat dengan full color (F/C). Tetapi dengan pertimbangan agar desain lebih variatif dan tidak membosankan, maka pada media desain yang berbeda Anda membuat logo tersebut dengan warna duotone. Nah, pada kondisi ini, gagasan variasi desain sebaiknya tidak diperlukan. Apa jadinya kalau logo tersebut adalah logo sebuah produk barang. Konsistensi juga sangat diperlukan sebagai kesan identitas yang melekat pada sebuah merek produk. Kita tidak mau konsumen sampai lupa pada produk yang dijual. Sedangkan keseimbangan informal bermanfaat menghasilkan kesan visual yang dinamis, bebas, lepas, pop, meninggalkan sikap kaku, dan posmodernis.

Kesatuan
Kesatuan adalah kohesi, konsistensi, ketunggalan atau keutuhan, yang merupakan isi pokok dari komposisi. Contohnya adalah ilustrasi, garis dan teks diberi raster sehingga memberikan kesan kesatuan terhadap pesan yang dimaksud.

Penekanan (aksentuasi)
Penekanan dimaksudkan untuk menarik perhatian pembaca, sehingga ia mau melihat dan membaca bagian desain yang dimaksud. Kalau dalam konteks desain surat kabar ini bisa dilakukan dengan memberikan kotak raster atas sebuah berita. Hal ini akan mengesankan pentingnya berita itu untuk dibaca oleh pembaca. Atau juga membesarkan ukuran huruf pada judul berita, sehingga terlihat jauh berbeda dengan berita lainnya. Penekanan juga dilakukan melalui perulangan ukuran, serta kontras antara tekstur, nada warna, garis, ruang, bentuk atau motif.

Irama (repetisi)
Irama merupakan pengulangan unsur-unsur pendukung karya seni. Irama merupakan selisih antara dua wujud yang terletak pada ruang, serupa dengan interval waktu antara dua nada musik beruntun yang sama. Desain grafis mementingkan interval ruang atau kekosongan atau jarak antar obyek. Misalnya jarak antarkolom. Jarak antar teks dengan tepi kertas, jarak antar 10 foto di dalam satu halaman dan lain sebagainya.

Sumber : http://www.ilmugrafis.com/artikel.php?page=prinsip-prinsip-desain-grafis

DESAIN PEMODELAN GRAFIS

Hasil gambar untuk desain grafis

  Oleh Bayu Desain Grafis
PENDAHULUAN
Banyak orang mengira, untuk menjadi seorang desainer cukup hanya dengan mempelajari software komputer. Dengan menguasai berbagai software, seseorang dapat leluasa mengekspresikan ide-idenya. Persoalan yang berkaitan dengan sejarah, konsep, dan proses desain dianggap kurang penting. Ketidaktertarikan pada teori ini terlihat semakin meluas di kalangan pelajar dan mahasiswa desain grafis. Saat memasuki ruang komputer, mereka tidak sabar ingin segera menghidupkan computer dan mencoba berbagai efek, sementara ide di otaknya masih kosong.

Keterampilan mengoperasikan software desain grafis memang wajib Anda miliki. Tetapi tanpa memahami seluk-beluk desain grafis, anda akan seperti bertempur dalam sebuah wilayah asing-tidak tahu arah dan sasaran tembak. Tanpa mengenal seluk-beluk desain komunikasi visual, mengakibatkan anda ragu-ragu dalam setiap pengambilan keputusan. Karya desain anda-pun menjadi lemah karena tidak dilandasi pengetahuan dan konsep desain. Sama halnya belajar bela diri, anda akan sangat mudah dirobohkan lawan jika tidak menguasai jurus-jurus bertarung. Pengetahuan desain dimaksudkan sebagai kuda-kuda agar anda tidak mudah dibantai.



PENGERTIAN
Desain diterjemahkan sebagai seni terapan, arsitektur, dan berbagai pencapaian kreatif lainnya. Dalam sebuah kalimat, kata “desain” bisa digunakan baik sebagai kata benda maupun kata kerja. Sebagai kata kerja, “desain” memiliki arti “proses untuk membuat dan menciptakan obyek baru”. Sebagai kata benda, “desain” digunakan untuk menyebut hasil akhir dari sebuah proses kreatif, baik itu berwujud sebuah rencana, proposal, atau berbentuk obyek nyata. 
Grafika adalah segala cara pengungkapan dan perwujudan dalam bentuk huruf, tanda, dan gambar yang diperbanyak melalui proses percetakan guna disampaikan kepada khalayak. Contohnya adalah foto, gambar/drawing, Line Art, grafik, diagram, tipografi, angka, simbol, desain geometris, peta, gambar teknik, dan lain-lain. Seringkali dalam bentuk kombinasi teks, ilustrasi, dan warna.
Desain grafis adalah suatu bentuk komunikasi visual yang menggunakan gambar untuk menyampaikan informasi atau pesan seefektif mungkin. Dalam disain grafis, teks juga dianggap gambar karena merupakan hasil abstraksi simbol-simbol yang bisa dibunyikan. disain grafis diterapkan dalam disain komunikasi dan fine art. Seperti jenis desain lainnya, disain grafis dapat merujuk kepada proses pembuatan, metoda merancang, produk yang dihasilkan (rancangan), atau pun disiplin ilmu yang digunakan (disain).
Pemodelan adalah membentuk suatu benda-benda atau obyek. Membuat dan mendesain obyek tersebut sehingga terlihat seperti hidup. Sesuai dengan obyek dan basisnya, proses ini secara keseluruhan dikerjakan di komputer. Melalui konsep dan proses desain, keseluruhan obyek bisa diperlihatkan secara 3 dimensi, sehingga banyak yang menyebut hasil ini sebagai pemodelan 3 dimensi (3D modelling).
Desain pemodelan grafis adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang membuat dan menciptakan obyek baru berupa seni terapan, arsitektur, dan berbagai pencapaian kreatif lainnya yang direkayasa perangkat lunak merupakan suatu hal yang dilakukan di tahapan awal untuk pembuatan, penyimpanan, dan manipulasi model dan citra.


PRINSIP DESAIN GRAFIS 
Desain grafis juga memiliki prinsip seperti halnya manusia, seseorang dikenal karena prinsipnya, prinsip utama harus ditampilkan dalam sebuah desain grafis sehingga karya tersebut komunikatif, sedangkan unsur yang lainnya ditampilkan sekedar dan tidak mengalahkan unsur utama. Semuanya itu tergantung selera desainer grafis, klien dan khalayak yang menjadi sasaran pesan.

1.      Kesederhanaan 
Hal ini sangat logis demi kepentingan kemudahan pembaca memahami isi pesan yang disampaikan. Dalam penggunaan huruf sebuah berita misalnya. Huruf judul (headline), subjudul dan tubuh berita (body text) sebaiknya jangan menggunakan jenis font yang ornamental dan njilimet, seperti huruf blackletter yang sulit dibaca. Desainer grafis lazim juga menyebut prinsip ini sebagai KISS (Keep It Simple Stupid). Prinsip ini bisa diterapkan dengan penggunaan elemen ruang kosong (white space) dan tidak menggunakan terlalu banyak unsur-unsur aksesoris. Seperlunya saja.
2.      Keseimbangan
Keseimbangan adalah keadaan atau kesamaan antara kekuatan yang saling berhadapan dan menimbulkan adanya kesan seimbang secara visual. Prinsip keseimbangan ada dua, yaitu: keseimbangan formal (simetris) dan keseimbangan informal.
Keseimbangan formal memberikan kesan sempurna, resmi, kokoh, yakin dan bergengsi. Keseimbangan formal juga menyinggung mengenai konsistensi dalam penggunaan berbagai elemen desain. Semisal wana logo. Dalam desain kartu nama desain dibuat dengan full color (F/C). Tetapi dengan pertimbangan agar desain lebih variatif dan tidak membosankan, maka pada media desain yang berbeda Anda membuat logo tersebut dengan warna duotone. Nah, pada kondisi ini, gagasan variasi desain sebaiknya tidak diperlukan. Apa jadinya kalau logo tersebut adalah logo sebuah produk barang. Konsistensi juga sangat diperlukan sebagai kesan identitas yang melekat pada sebuah merek produk. Kita tidak mau konsumen sampai lupa pada produk yang dijual. Sedangkan keseimbangan informal bermanfaat menghasilkan kesan visual yang dinamis, bebas, lepas, pop, meninggalkan sikap kaku, dan posmodernis.

Untuk menciptakan keseimbangan:
·     Ulangi bentuk tertentu secara berkala, baik secara vertikal maupun horizontal.
      ·     Pusat elemen pada halaman.
      ·     Menempatkan beberapa visuals kecil di satu daerah untuk menyeimbangkan satu blok besar gambar atau teks.
      ·     Gunakan satu atau dua bentuk aneh dan membuat bentuk biasa.
      ·     Keringanan teks potong-berat dengan terang, berwarna-warni visual.
      ·     Meninggalkan banyak spasi besar sekitar blok teks atau foto gelap. 
      ·     Offset besar, gelap foto atau ilustrasi dengan beberapa lembar teks kecil, masing-masing dikelilingi oleh banyak spasi.
3.      Kesatuan
Kesatuan adalah kohesi, konsistensi, ketunggalan atau keutuhan, yang merupakan isi pokok dari komposisi. Contohnya adalah ilustrasi, garis dan teks diberi raster sehingga memberikan kesan kesatuan terhadap pesan yang dimaksud.

Untuk membuat persatuan:
·     Gunakan hanya satu atau dua typestyles dan berbeda ukuran atau berat untuk kontras seluruh publikasi, presentasi, atau situs web.
·     Konsisten dengan jenis font, ukuran, dan gaya untuk judul, subheads, keterangan, headers, footers, dll di seluruh publikasi, presentasi, atau situs web.
·     Menggunakan palet warna yang sama di seluruh.
·     Mengulang warna, bentuk, atau tekstur yang berbeda di seluruh wilayah.
·     Pilih visuals yang berbagi serupa warna, tema, atau bentuk.
        ·     Memperderetkan foto dan teks yang sama dengan grid baris.
4.      Penekanan (aksentuasi)
Penekanan dimaksudkan untuk menarik perhatian pembaca, sehingga ia mau melihat dan membaca bagian desain yang dimaksud. Kalau dalam konteks desain surat kabar ini bisa dilakukan dengan memberikan kotak raster atas sebuah berita. Hal ini akan mengesankan pentingnya berita itu untuk dibaca oleh pembaca. Atau juga membesarkan ukuran huruf pada judul berita, sehingga terlihat jauh berbeda dengan berita lainnya. Penekanan juga dilakukan melalui perulangan ukuran, serta kontras antara tekstur, nada warna, garis, ruang, bentuk atau motif.

Untuk membuat penekanan:
·     Gunakan rangkaian merata spaced, persegi di samping foto yang digariskan foto dengan bentuk yang tidak biasa.
·     Letakkan bagian yang penting dari teks pada sudut melengkung atau sekaligus menjaga semua jenis yang lainnya di kolom lurus.
·     Gunakan huruf tebal, hitam untuk judul dan jenis subheads ringan teks dan banyak lainnya untuk semua teks.
·     Tempat yang besar di sebelah gambar kecil sedikit teks.
·     Reverse (gunakan jenis putih) yang utama dari sebuah kotak hitam atau berwarna.
·     Gunakan warna yang tidak biasa atau jenis font yang paling penting untuk informasi.
·     Letakkan daftar yang ingin Anda sorot di sidebar dalam kotak berbayang.
5.      Irama (repetisi)
Irama merupakan pengulangan unsur-unsur pendukung karya seni. Irama merupakan selisih antara dua wujud yang terletak pada ruang, serupa dengan interval waktu antara dua nada musik beruntun yang sama. Desain grafis mementingkan interval ruang atau kekosongan atau jarak antar obyek. Misalnya jarak antarkolom. Jarak antar teks dengan tepi kertas, jarak antar 10 foto di dalam satu halaman dan lain sebagainya.

Untuk membuat rhythm:
·  Ulangi sejumlah elemen berbentuk mirip, bahkan dengan spasi putih di antara masing-masing, untuk menciptakan sebuah ritme biasa.
·     Ulangi rangkaian semakin besar elemen yang lebih besar dengan spasi putih di antara setiap ritme yang progresif.
·     Alternatif gelap, huruf tebal dan ringan, tipis jenis.
·   Alternatif gelap halaman (dengan banyak jenis grafik atau gelap) dengan cahaya halaman (dengan jenis lebih sedikit dan berwarna muda grafis).
·     Mengulang bentuk yang sama di berbagai bidang sebuah layout.
· Ulangi elemen yang sama pada posisi yang sama pada setiap halaman yang dicetak penerbitan seperti newsletter.
6.      Proporsi (Proportion)
Proporsi termasuk prinsip dasar tata rupa untuk memperoleh keserasian. Untuk memperoleh keserasian dalam sebuah karya diperlukan perbandingan – perbandingan yang tepat. Pada dasarnya proporsi adalah perbandingan matematis dalam sebuah bidang. Proporsi Agung (The Golden Mean) adalah proporsi yang paling populer dan dipakai hingga saat ini dalam karya seni rupa hingga karya arsitektur. Proporsi ini menggunakan deret bilangan Fibonacci yang mempunyai perbandingan 1:1,618, sering juga dipakai 8 : 13. Konon proporsi ini adalah perbandingan yang ditemukan di benda-benda alam termasuk struktur ukuran tubuh manusia sehingga dianggap proporsi yang diturunkan oleh Tuhan sendiri. Dalam bidang desain proporsi ini dapat kita lihat dalam perbandingan ukuran kertas dan layout halaman.



UNSUR DESAIN GRAFIS
Agar desain yang kita hasilkan menarik mata ada beberapa unsur yang harus dipelajari yaitu unsur dalam desain grafis. Semua unsur tersebut tidak harus dimasukkan sekaligus dalam sebuah karya desain karena ada sebagian desain yang menuntut salah satu dari unsur tersebut harus diprioritaskan jadi ada penekanan-penekanan dalam setiap unsur.
1. Garis (Line)
Sebuah garis adalah unsur desain yang menghubungkan antara satu titik poin dengan titik poin yang lain sehingga bisa berbentuk gambar garis lengkung (curve) atau lurus (straight). Garis adalah unsur dasar untuk membangun bentuk atau konstruksi desain. Di dalam duni a komunikasi visual seringkali kita menggunakan dotted line, solid line, dan garis putus-putus.
2. Bentuk (Shape)
Bentuk adalah segala hal yang memiliki diameter tinggi dan lebar. Bentuk dasar yang dikenal orang adalah kotak (rectangle), lingkaran (circle), dan segitiga (triangle).
3. Tekstur (Texture)
Tekstur adalah tampilan permukaan (corak) dari suatu benda yang dapat dinilai dengan cara dilihat atau diraba. Yang pada prakteknya, tekstur sering dikategorikan sebagai corak dari suatu permukaan benda, misalnya permukaan karpet, baju, kulit kayu, cat dinding, cat canvas, dan lain sebagainya.
4. Ruang (Space)
Ruang merupakan jarak antara suatu bentuk dengan bentuk lainnya, pada praktek desain dapat dijadikan unsur untuk memberi efek estetika desain dan dinamika desain grafis. Dalam bentuk fisiknya pengidentifikasian ruang digolongkan menjadi dua unsur, yaitu obyek (figure) dan latar belakang (background).
5. Ukuran (Size)
Ukuran adalah unsur lain dalam desain yang mendefinisikan besar kecilnya suatu obyek. Dengan menggunakan unsur ini Anda dapat menciptakan kontras dan penekanan (emphasis) pada obyek desain anda sehingga orang akan tahu mana yang akan dilihat atau dibaca terlebih dahulu.
6. Warna (Color)
Warna merupakan unsur penting dalam obyek desain. Karena dengan warna orang bisa menampilkan identitas, menyampaikan pesan atau membedakan sifat dari bentuk-bentuk bentuk visual secara jelas


Powered by Blogger.

Contact Form

Name

Email *

Message *